Model tata kelola klaster dalam rangka pengembangan industri rumput laut (Kajian Budidaya, Agribisnis dan Pengembangan Produk Karagenan Berbasis Rumput Laut di Kabupaten Sumenep, Provinsi Jawa Timur)

Kabupaten Sumenep merupakan daerah penghasil rumput laut terbesar di Jawa Timur, produksi rumput laut yang dihasilkan adalah 549.717,56 ton basah dari beberpa klaster.Pengklasteran rumput laut di Kabupaten Sumenep terbagi atas 3 zona Kecamatan yaitu : Zona I di Kecamatan Bluto, Saronggi, Talango, Gi...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Noor, Harini, Hermawan, David
Format: Conference or Workshop Item
Language:English
Published: 2014
Subjects:
Online Access:http://repo.uum.edu.my/13114/1/44.pdf
http://repo.uum.edu.my/13114/
http://www.uumicg2014.com/
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
id my.uum.repo.13114
record_format eprints
spelling my.uum.repo.131142015-01-20T08:52:39Z http://repo.uum.edu.my/13114/ Model tata kelola klaster dalam rangka pengembangan industri rumput laut (Kajian Budidaya, Agribisnis dan Pengembangan Produk Karagenan Berbasis Rumput Laut di Kabupaten Sumenep, Provinsi Jawa Timur) Noor, Harini Hermawan, David S Agriculture (General) Kabupaten Sumenep merupakan daerah penghasil rumput laut terbesar di Jawa Timur, produksi rumput laut yang dihasilkan adalah 549.717,56 ton basah dari beberpa klaster.Pengklasteran rumput laut di Kabupaten Sumenep terbagi atas 3 zona Kecamatan yaitu : Zona I di Kecamatan Bluto, Saronggi, Talango, Giligenting dan Masalembu; Zona II di Kecamatan Gapura, Dungkek, Batuputih, Dasuk, Ambunten, Pasongsongan dan Ra’as; dan Zona III di Kecamatan Kangayan, Arjasa dan Sapeken. Masing-masing zona didasarkan atas perkembangan usaha perikanan dengan 4 sub sistem yaitu : sarana produksi, proses produksi, penanganan dan pengolahan hasil serta permodalan.Pengembangan klaster agribisnis rumput laut dilakukan guna mengembangkan tata kelola rumput laut yang dilakukan oleh petani yang meliputi jumlah petani, jumlah rakit, luas, produksi (basah dan kering), nilai produksi (basah dan kering) Tahapan pengembangan klaster industri rumput laut meliputi tahap diagnostik, kolaborasi, implementasi, sosialisasi dan mobilisasi, monitoring dan evaluasi.Produksi dari klaster selanjutnya dikembangkan dengan mengektraksi menjadi karagenan. 2014-11-29 Conference or Workshop Item PeerReviewed application/pdf en http://repo.uum.edu.my/13114/1/44.pdf Noor, Harini and Hermawan, David (2014) Model tata kelola klaster dalam rangka pengembangan industri rumput laut (Kajian Budidaya, Agribisnis dan Pengembangan Produk Karagenan Berbasis Rumput Laut di Kabupaten Sumenep, Provinsi Jawa Timur). In: UUM International Conference on Governance 2014 (ICG), 29th - 30th November 2014, Flamingo Hotel By The Beach, Pulau Pinang. http://www.uumicg2014.com/
institution Universiti Utara Malaysia
building UUM Library
collection Institutional Repository
continent Asia
country Malaysia
content_provider Universiti Utara Malaysia
content_source UUM Institutionali Repository
url_provider http://repo.uum.edu.my/
language English
topic S Agriculture (General)
spellingShingle S Agriculture (General)
Noor, Harini
Hermawan, David
Model tata kelola klaster dalam rangka pengembangan industri rumput laut (Kajian Budidaya, Agribisnis dan Pengembangan Produk Karagenan Berbasis Rumput Laut di Kabupaten Sumenep, Provinsi Jawa Timur)
description Kabupaten Sumenep merupakan daerah penghasil rumput laut terbesar di Jawa Timur, produksi rumput laut yang dihasilkan adalah 549.717,56 ton basah dari beberpa klaster.Pengklasteran rumput laut di Kabupaten Sumenep terbagi atas 3 zona Kecamatan yaitu : Zona I di Kecamatan Bluto, Saronggi, Talango, Giligenting dan Masalembu; Zona II di Kecamatan Gapura, Dungkek, Batuputih, Dasuk, Ambunten, Pasongsongan dan Ra’as; dan Zona III di Kecamatan Kangayan, Arjasa dan Sapeken. Masing-masing zona didasarkan atas perkembangan usaha perikanan dengan 4 sub sistem yaitu : sarana produksi, proses produksi, penanganan dan pengolahan hasil serta permodalan.Pengembangan klaster agribisnis rumput laut dilakukan guna mengembangkan tata kelola rumput laut yang dilakukan oleh petani yang meliputi jumlah petani, jumlah rakit, luas, produksi (basah dan kering), nilai produksi (basah dan kering) Tahapan pengembangan klaster industri rumput laut meliputi tahap diagnostik, kolaborasi, implementasi, sosialisasi dan mobilisasi, monitoring dan evaluasi.Produksi dari klaster selanjutnya dikembangkan dengan mengektraksi menjadi karagenan.
format Conference or Workshop Item
author Noor, Harini
Hermawan, David
author_facet Noor, Harini
Hermawan, David
author_sort Noor, Harini
title Model tata kelola klaster dalam rangka pengembangan industri rumput laut (Kajian Budidaya, Agribisnis dan Pengembangan Produk Karagenan Berbasis Rumput Laut di Kabupaten Sumenep, Provinsi Jawa Timur)
title_short Model tata kelola klaster dalam rangka pengembangan industri rumput laut (Kajian Budidaya, Agribisnis dan Pengembangan Produk Karagenan Berbasis Rumput Laut di Kabupaten Sumenep, Provinsi Jawa Timur)
title_full Model tata kelola klaster dalam rangka pengembangan industri rumput laut (Kajian Budidaya, Agribisnis dan Pengembangan Produk Karagenan Berbasis Rumput Laut di Kabupaten Sumenep, Provinsi Jawa Timur)
title_fullStr Model tata kelola klaster dalam rangka pengembangan industri rumput laut (Kajian Budidaya, Agribisnis dan Pengembangan Produk Karagenan Berbasis Rumput Laut di Kabupaten Sumenep, Provinsi Jawa Timur)
title_full_unstemmed Model tata kelola klaster dalam rangka pengembangan industri rumput laut (Kajian Budidaya, Agribisnis dan Pengembangan Produk Karagenan Berbasis Rumput Laut di Kabupaten Sumenep, Provinsi Jawa Timur)
title_sort model tata kelola klaster dalam rangka pengembangan industri rumput laut (kajian budidaya, agribisnis dan pengembangan produk karagenan berbasis rumput laut di kabupaten sumenep, provinsi jawa timur)
publishDate 2014
url http://repo.uum.edu.my/13114/1/44.pdf
http://repo.uum.edu.my/13114/
http://www.uumicg2014.com/
_version_ 1644281090027814912
score 13.211869