Model tata kelola klaster dalam rangka pengembangan industri rumput laut (Kajian Budidaya, Agribisnis dan Pengembangan Produk Karagenan Berbasis Rumput Laut di Kabupaten Sumenep, Provinsi Jawa Timur)

Kabupaten Sumenep merupakan daerah penghasil rumput laut terbesar di Jawa Timur, produksi rumput laut yang dihasilkan adalah 549.717,56 ton basah dari beberpa klaster.Pengklasteran rumput laut di Kabupaten Sumenep terbagi atas 3 zona Kecamatan yaitu : Zona I di Kecamatan Bluto, Saronggi, Talango, Gi...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Noor, Harini, Hermawan, David
Format: Conference or Workshop Item
Language:English
Published: 2014
Subjects:
Online Access:http://repo.uum.edu.my/13114/1/44.pdf
http://repo.uum.edu.my/13114/
http://www.uumicg2014.com/
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Kabupaten Sumenep merupakan daerah penghasil rumput laut terbesar di Jawa Timur, produksi rumput laut yang dihasilkan adalah 549.717,56 ton basah dari beberpa klaster.Pengklasteran rumput laut di Kabupaten Sumenep terbagi atas 3 zona Kecamatan yaitu : Zona I di Kecamatan Bluto, Saronggi, Talango, Giligenting dan Masalembu; Zona II di Kecamatan Gapura, Dungkek, Batuputih, Dasuk, Ambunten, Pasongsongan dan Ra’as; dan Zona III di Kecamatan Kangayan, Arjasa dan Sapeken. Masing-masing zona didasarkan atas perkembangan usaha perikanan dengan 4 sub sistem yaitu : sarana produksi, proses produksi, penanganan dan pengolahan hasil serta permodalan.Pengembangan klaster agribisnis rumput laut dilakukan guna mengembangkan tata kelola rumput laut yang dilakukan oleh petani yang meliputi jumlah petani, jumlah rakit, luas, produksi (basah dan kering), nilai produksi (basah dan kering) Tahapan pengembangan klaster industri rumput laut meliputi tahap diagnostik, kolaborasi, implementasi, sosialisasi dan mobilisasi, monitoring dan evaluasi.Produksi dari klaster selanjutnya dikembangkan dengan mengektraksi menjadi karagenan.