Desain Interior Lembaga Terapi Autis Di Kota Bandung, Indonesia
Beberapa tahun belakangan ini kasus kelahiran anak autis semakin meningkat. Data Badan Pusat Statistik menunjukkan sejak 2010 dengan perkiraan hingga 2016, terdapat sekitar 140 ribu anak di bawah usia 17 tahun menyandang autis. Data terakhir pada tahun 2015 menunjukkan sebanyak 25.000 anak autis ada...
Saved in:
Main Authors: | , |
---|---|
Format: | Conference or Workshop Item |
Language: | English |
Published: |
2016
|
Subjects: | |
Online Access: | http://eprints.usm.my/39451/1/PAPER_27.pdf http://eprints.usm.my/39451/ |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Beberapa tahun belakangan ini kasus kelahiran anak autis semakin meningkat. Data Badan Pusat Statistik menunjukkan sejak 2010 dengan perkiraan hingga 2016, terdapat sekitar 140 ribu anak di bawah usia 17 tahun menyandang autis. Data terakhir pada tahun 2015 menunjukkan sebanyak 25.000 anak autis ada di Jawa Barat. Autis merupakan gangguan perkembangan yang kompleks, disebabkan oleh adanya kerusakan pada otak, sehingga mengakibatkan gangguan pada perkembangan komunikasi, perilaku, kemampuan sosialisasi, sensori dan belajar, dan bukan suatu penyakit mental. (Peeters, 1997). Lingkungan fisik adalah salah satu faktor yang paling sering dilupakan dalam pendidikan dan perkembangan anak (selain dari medis, dokter, psikolog, keluarga, budaya, dll). Permasalahannya adalah semakin banyaknya anak autis di Bandung sehingga diperlukan lembaga terapi yang dapat menunjang pembentukan dan pengembangan perilaku serta kemampuan mereka. Oleh karena itu, lingkungan fisik yang ada diharapkan dapat memberikan pengaruh positif dalam perkembangan anak autis. Maka diperlukan suatu tempat yang dapat mewadahi dengan baik dalam proses penanganan tersebut dengan segala fasilitas yang menunjang di dalamnya |
---|